TEKANAN OSMOTIK (π )
Tekanan osmotik adalah tekanan yang diberikan pada larutan yang dapat menghentikan perpindahan molekul-molekul pelarut ke dalam larutan melalui membran semi permeabel (proses osmosis). Jadi Osmosis adalah peristiwa mengalirnya molekul-molekul pelarut ke dalam larutan secara spontan melalui selaput semipermeabel, atau peristiwa mengalirnya molekul-molekul zat pelarut dari larutan yang lebih encer kelarutan yang lebih pekat. Proses osmosis terdapat kecenderungan untuk menyetimbangkan konsentrasi antara dua larutan yang saling berhubungan melalui membran.
Tekanan osmotik termasuk dalam sifat-sifat koligatif karena besarnya hanya tergantung pada jumlah partikel zat terlarut. J.H. Vant Hoff menemukan hubungan antara tekanan osmotik larutan-larutan encer dengan persamaan gas ideal, yang dituliskan seperti berikut:
π = n/V R T = M R T
dimana :
(π ) = tekanan osmotik (atmosfer)
M = konsentrasi larutan (mol/liter= M)
R = tetapan gas universal = 0.082 liter.atm/moloK
T = suhu mutlak (oK)
Untuk Larutan elektrolit persamaannya adalah:
- Larutan yang mempunyai tekanan osmotik lebih rendah dari yang lain disebut
M = konsentrasi larutan (mol/liter= M)
R = tetapan gas universal = 0.082 liter.atm/moloK
T = suhu mutlak (oK)
Untuk Larutan elektrolit persamaannya adalah:
- Larutan yang mempunyai tekanan osmotik lebih rendah dari yang lain disebut
larutan Hipotonis.
- Larutan yang mempunyai tekanan osmotik lebih tinggi dari yang lain disebut
- Larutan yang mempunyai tekanan osmotik lebih tinggi dari yang lain disebut
larutan Hipertonis.
- Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmotik sama disebut Isotonis.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa larutan elektrolit di dalam pelarutnya mempunyai kemampuan untuk mengion. Hal ini mengakibatkan larutan elektrolit mempunyai jumlah partikel yang lebih banyak daripada larutan non elektrolit pada konsentrasi yang sama.
- Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmotik sama disebut Isotonis.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa larutan elektrolit di dalam pelarutnya mempunyai kemampuan untuk mengion. Hal ini mengakibatkan larutan elektrolit mempunyai jumlah partikel yang lebih banyak daripada larutan non elektrolit pada konsentrasi yang sama.
Contoh Soal 1
Seorang pasien memerlukan larutan infus glukosa. Bila kemolaran cairan tersebut 0,3 molar pada suhu tubuh 37 °C, tentukan tekanan osmotiknya! (R = 0,082 L atm mol-1K-1)
Pembahasan
M = 0,3 mol L–1
T = 37 °C + 273 = 310 K
R = 0,082 L atm mol-1K-1
Ditanya : π …?
Jawab :
R = 0,082 L atm mol-1K-1
Ditanya : π …?
Jawab :
π = MRT
= 0,3 mol L-1 × 0,082 L atm mol-1K-1
× 310 K
= 7,626
= 7,626
Contoh Soal 2
Jika kita mempunyai larutan berikut ini:
a.
100 ml sukrosa 0,02 M
b.
100 ml Na2SO4 0,01 M
c.
100 ml KCl 0,02 M
d.
100 ml CaCl2 0,02 M
e.
100 ml urea 0,03 M
Maka larutan yang isotonik adalah.....
A.
a dan b
B.
a dan c
C.
b dan c
D.
b dan e
E.
b dan d
Pembahasan
a.
π = MRT
= 0,02 RT
b.
π = MRTi
= 0,01 RT. 3 = 0,03 RT
c.
π = MRTi = 0,02 RT . 2 = 0,04 RT
d.
π = MRTi
= 0,02 RT. 3 = 0,06 RT
e.
π = MRT
= 0,03 RT
isotonik/yang sama adalah b dan e www.belajarkimiapintar.com
Contoh Soal 3
Suatu larutan non elektrolit X sebanyak 0,36 gram
dalam 200 ml larutan ternyata mempunyai tekanan osmotik 0,246 atm pada suhu 270C
maka Mr X adalah.....
A.
60
B.
120
C.
180
D.
240
E.
300
Contoh Soal 4
Dalam 250 ml larutan terdapat 24 gram zat X yang
nonelektrolit. Pada temperatur 270C tekanan osmotik larutan 32,8
atm, maka massa molekul realtif zat tersebut adalah...
A.
36
B.
48
C.
72
D.
96
E.
144
Contoh Soal 5
Larutan yang memiliki tekann osmotik terbesar adalah....
A.
Fe2(SO)3 0,1 M
B.
AlCl3 0,2 M
C.
MgSO4 0,2 M
D.
Urea 0,5 M
E.
Glukosa 0,4 M
Pembahasan
A.
π = MRT
.i
= 0,1 RT. 5
= 0,5 RT
B.
π = MRT
.i
= 0,2 RT . 4
= 0,8 RT
C.
π = MRT
.i www.belajarkimiapintar.com
= 0,2 RT . 2
= 0,4 RT
D.
π = MRT
= 0,5 RT
E.
π = MRT
= 0,4 RT jawaban B
Baca Juga Artikel Terkait Sifat Koligatif Larutan
Out Of Topic Show Konversi KodeHide Konversi Kode Show EmoticonHide Emoticon