Penggunaan Sifat Koligatif Larutan

Penggunaan Sifat Koligatif Larutan

Siafat koligatif larutan dimanfaatkan untuk berbagai ilmu pengetahuan, kehidupan sehari-hari, dan industri. Misalkan
1.     Membuat campuran pendingin
2.     Cairan antibeku
3.     Pencairan salju dijalan raya
4.     Menentukan massa molekul relatif Mr
5.     Membuat cairan infus
6.     Desalinasi air laut
                     
1.     Membuat cairan pendingin
Cairan pendingin adalah larutan berair yang memiliki titik beku jauh dibawah 00 C. Cairan pendingin digunakan pada pabik es, membuat es puter. Cairan pendingin dibuat dengan melarutkan berbagai jenis garam ke dalam air.
Pada es puter dibuat dengan mencampurkan garam dapur dengan kepingan es batu dalam sebuah bejana berlapis kayu
2.     Antibeku
Adalah zat yang ditambahkan ke dalam cairan untuk menurunkan titik bekunya.
Misal dalam pesawat terbang atau motor. Antibeku yang digunakan dalam kendaraan bermotor berupa etilen glikol. Selain menurunkan titik beku, juga menaikkan titik didih, sehingga mengurangi penguapan.

3.     Pencairan Salju
Prinsip dasar dari proses ini berdasarkan penurunan titik beku. Untuk membersih salju dijalan digunakan garam dapur atau urea
Kenapa garam dapat melelehkan salju? 
Penambahan garam dapur akan menyebabkan titik beku air turun di bawah 0°C. Hal ini sesuai dengan salah satu sifat koligatif larutan, dimana jika kadar zat terlarut (dalam hal ini garam) dalam larutan (larutan garam-air) bertambah, larutan menjadi lebih sulit membeku.
Untuk dapat membeku, jarak antarmolekul dalam suatu substansi harus dirapatkan hingga tidak dimungkinkan adanya perpindahan tempat dari molekul-molekul tersebut. Semakin dingin suhu, pergerakan molekul makin berkurang sehingga kemungkinan molekul menjadi rapat satu sama lain semakin besar.
Adanya partikel-partikel zat terlarut (garam) akan mengakibatkan proses pergerakan molekul-molekul pelarut (air) terhalang. Akibatnya, untuk dapat lebih mendekatkan jarak antarmolekul sejenis diperlukan suhu yang lebih rendah dari normal. Jadi, titik beku larutan akan lebih rendah daripada titik beku pelarut murninya (air).
Air murni akan membeku pada suhu 0°C, sehingga bila suhu udara mencapai 0°C, air hujan akan berubah menjadi salju. Misalnya dengan penambahan sejumlah garam titik beku air menjadi -2°C, maka pada suhu lingkungan 0°C salju yang ada di jalanan akan segera mencair.



4.     Penentuan Mr



5.     Cairan Fisiologis
Cairan infus dan berbagai cairan fisiologis lainnya seperti obat tetes mata, harus isotonis dengan cairan tubuh kita, sehingga konsentrasinya harus disesuaikan.
Cairan Isotonik.
Adalah cairan infuse yang osmolaritas (tingkat kepekatan) cairannya mendekati serum (bagian cair dari komponen darah), sehingga terus berada di dalam pembuluh darah. Bermanfaat pada pasien yang mengalami hipovolemi (kekurangan cairan tubuh, sehingga tekanan darah terus menurun). Memiliki risiko terjadinya overload (kelebihan cairan), khususnya pada penyakit gagal jantung kongestif dan hipertensi. Contohnya adalah cairan Ringer-Laktat (RL), dan normal saline/larutan garam fisiologis (NaCl 0,9%).


6.     Desalinasi Air Laut
Salah satu cara untuk mendapatkan sumber air yang layak untuk keperluan hidup sehari-hari adalah dengan mengolah air laut menjadi air tawar. Proses pengolahan air laut menjadi air tawar lebih dikenal dengan istilah Desalinasi. Yaitu mengurangi kadar garam yang terkandung pada air laut sampai pada level tertentu sehingga air laut tersebut layak untuk dipergunakan seperti halnya air tawar. Sebagaimana diketahui, air laut adalah sumber air terbesar di muka bumi sementara air tawar yang tersedia dianggap akan semakin berkurang seiring berkembangnya populasi manusia.


Ukuran yang biasa digunakan untuk menentukan tinggi-rendahnya kadar garam dalam air laut adalah ppm (part per million) dan digolongkan dalam 3 bagian yaitu:
1. Air laut berkadar garam rendah: 1000 ppm < air laut < 3000 ppm
2. Air laut berkadar garam sedang: 3000 ppm < air laut < 10.000 ppm
3. Air laut berkadar garam tinggi: 10.000 ppm < air laut < 35.000 ppm

Sedang air laut yang berkadar garam dibawah 1000 ppm dikategorikan sebagai air tawar (fresh water) yang layak dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari. Semakin tinggi kadar garam dalam air laut akan semakin tinggi pula biaya yang dibutuhkan untuk mengolah air laut menjadi air tawar.



Baca Juga Artikel Terkait Sifat Koligatif Larutan 








Previous
Next Post »
Thanks for your comment