Oleh Amrulloh
Tata Nama Senyawa Sederhana
Tata nama senyawa disusun
berdasarkan aturan IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry).
Tata Nama Senyawa Anorganik
a. Tata Nama Senyawa Biner
Senyawa Biner adalah senyawa yang
dibentuk dari dua unsur, yang berasal dari satu unsur logam dan satu unsur
nonlogam atau dari dua unsur nonlogam.
1) Tata Nama Senyawa Biner
Logam dengan Nonlogam
a. Logam yang mempunyai satu bilangan oksidasi (alkali/
golongan IA, alkali tanah
Golongan IIA, dan aluminium).
Penamaanya dengan menyebutkan nama logam di depan diikuti nama nonlogam diikuti akhiran –ida.
Unsur logam + nama unsur
nonlogam –ida
Contoh :
NaCl : Na ( Natrium ) + Cl (klor
) : Natrium
klorida
Contoh lainnya:
NaBr :
Natrium bromida
Na2O :
Natrium oksida
NaF : Natrium flourida
KI : Kalium iodida
LiF : Litium flourida
BeO : Berrilium oksida
MgCl2 : Magnesium klorida
CaO : kalsium oksida
CaBr2 :
kalsium bromida
K2S : Kalium sulfida
Al2O3 : Alumunium oksida
MgBr2 : Magnesium bromida
MgO : Magnesium oksida
b. Logam yang mempunyai lebih dari 1 bilangan oksidasi
/Unsur Logam TRANSISI
penulisan nama logam di depan disertai menuliskan
bilangan oksidasi dengan angka Romawi dalam tanda kurung dan nama nonlogam di
belakang diakhiri dengan akhiran –ida.
Logam +(bilangan oksidasi logam) + nonlogam –ida
Contoh :
CuCl : Tembaga (I) klorida
CuCl2 :
Tembaga (II) klorida
CuO : Tembaga
(II) oksida
CuBr2 :
Tembaga (II) bromida
SnO : Timah (II) oksida
CuF2 :
Tembaga (II) flourida
SnO2 : Timah (IV) oksida
PbO : Timbel (II) Oksida
CuI2 : Tembaga (II) iodida
MnO2 : Mangan (IV) oksida
AgF : Perak (I) flourida
Ag2O :
Perak (II) oksida
HgO : Mercuri (II) oksida
PbCl2 : Timbal (II) klorida
Fe2O3
: Besi (III) oksida
SnF2 : Timah (II) flourida
AuCl3 : Emas (III) Klorida
Untuk unsur logam yang
mempunyai lebih dari satu bilangan oksidasi, ada dua cara :
- Jika bilangan oksidasi pada unsur logam lebih kecil,
maka diakhiri dengan –o
- Jika bilangan oksidasi pada unsur logam lebih besar,
maka diakhiri dengan –i
Nama unsur logam –i atau –o + nama unsur nonlogam
Contoh :
FeCl2 = Fero Klorida (Bilangan oksidasi Fe = +2 => lebih kecil)
FeCl3 = Feri Klorida
(Bilangan oksidasi Fe = +3 => lebih besar)
CuCl = Kupro Klorida
(Bilangan oksidasi Cu = +1 => lebih kecil)
CuCl2 = Kupri Klorida
(Bilangan oksidasi Cu = +2 => lebih besar)
PbO = Plumbo Oksida (bilangan oksidasi Pb = +2 => lebih kecil)
CuCl2 = Cupri Iodida (bilangan oksidasi Cu = +2 => lebih besar)
CuCl = Cupro Klorida (bilangan oksidasi Cu = +1 => lebih kecil)
CuCl2 = Cupri Klorida (bilangan oksidasi Cu = +2 => lebih besar)
FeCl2 = Ferro Klorida (bilangan oksidasi Fe = +2 => lebih kecil)
FeCl3 =
Ferri Klorida (bilangan oksidasi Fe = +3 => lebih besar)
HgO = Hidra Argiri Oksida (bilangan oksidasi Hg = +2 =>
lebih besar)
FeO3 = Ferri Oksida (bilangan
oksidasi Fe = +3 => lebih besar)
SnF2 = Stanno Flourida (bilangan oksidasi Sn =
+2 => lebih kecil)
AuCl3 =
Auri Klorida (bilangan oksidasi Fe = +3 => lebih besar)Baca Halaman Selanjutnya
Out Of Topic Show Konversi KodeHide Konversi Kode Show EmoticonHide Emoticon